Materi Bioteknologi


A. PENDAHULUAN

Bioteknologi yakni penggunaan makhluk hidup dan proses di dalamnya untuk menghasilkan produk tertentu. Bioteknologi memanfaatkan  bakteri, ragi, kapang, alga, sel tumbuhan, atau jaringan hewan. Penerapan bioteknologi memadukan banyak sekali disiplin ilmu, menyerupai mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi molekuler, kimia, rekayasa proses, dan teknik kimia.

Saat ini telah dikembangkan banyak sekali penerapan bioteknologi, contohnya teknik rekombinasi gen, kultur jaringan, hidroponik, radiasi, dan inseminasi buatan.


B. PENERAPAN BIOTEKNOLOGI SEDERHANA


Produk bioteknologi sudah dikenal baik oleh masyarakat menyerupai tape, tempe, brem bali, bir, anggur, cuka, keju, yoghurt, dan roti. Proses ini sudah dikenal orang semenjak lama. Seiring dengan perkembangan teknologi pendukungnya, proses pengolahannya sudah dikembangkan lebih modern di pabrik-pabrik dalam produksi yang besar. Namun secara sederhana kita sanggup menerapkan proses tersebut.

1. Tempe Kedelai

Tempe kedelai yakni materi masakan hasil fermentasi biji kedelai oleh kapang (jamur). Jenis jamur yang dipakai biasanya jenis Rhizopus oligosporus, sebab mempunyai acara enzim proteolitik (pengurai protein) tinggi. Dibandingkan tempe dari materi lain, menyerupai dari kecipir, lamtoro, ampas tahu, benguk, maka tempe kedelai lebih dikenal oleh masyarakat. Telah diakui dunia bahwa tempe yakni makananasli Indonesia yang kandungan gizinya patut diperhitungkan. Cara pemanfaatan tempe antara lain digoreng, disayur lodeh, oseng-oseng, kering tempe, tempe burger, rolade tempe, dan sebagainya.

Tempe digemari orang bukan hanya rasanya yang gurih dan lezat, tetapi juga sebab kaya gizi. Dengan kadar protein 18,3 per 100 gram, merupakan alternatif sumber protein nabati. Selain itu, tempe kedelai juga mengandung beberapa asam amino yang diharapkan badan manusia.

2. Tape Singkong

Yang dimaksud tape yakni suatu hasil yang dibentuk dari bahan-bahan sumber pati, menyerupai ubi, singkong, dan beras ketan, dengan diberi ragi dalam proses pembuatannya.

Singkong yakni salah satu jenis umbi-umbian yang cukup banyak dikenal masyarakat Indonesia. Umbi tumbuhan singkong selain sanggup dikonsumsi pribadi juga sanggup dibentuk tapioka, gaplek, kerupuk, tape, dan sebagainya.

Tape singkong sanggup diolah lebih lanjut menjadi minuman alkohol, sirup glukosa, sari tape, asam cuka, dan sebagainya.

3. Hidroponik

Dalam bidang pertanian, bioteknologi memberi andil dalam perjuangan pemenuhan kebutuhan makanan. Beberapa hasil bioteknologi dalam bidang pertanian antara lain kultur jaringan, hidroponik, pembuatan tumbuhan kebal hama, dan tumbuhan yang bisa mengikat nitrogen sendiri.

Pada pecahan ini kita akan mempelajari teknik tanam dengan sistem hidroponik, sebab di antara hasil bioteknologi bidang pertanian, teknik ini paling memungkinkan untuk kita lakukan.

Hidroponik (hydroponics) yakni cara bercocok tanam tanpa memakai tanah sebagai media tanamnya. Di kalangan umum, istilah ini dikenal sebagai “bercocok tanam tanpa tanah”. Termasuk juga bercocok tanam di dalam pot atau wadah lainnya yang memakai air atau materi yang bersifat porus, menyerupai pecahan genting, pasir kali, kerikil, spons, sabut kelapa, arang kayu, dan sebagainya.

Istilah hidroponik lahir tahun 1936, untuk memberi hasil percobaan DR.WF.Gericke, seorang agronomis dari Universitas California, USA. Hasil percobaannya berupa tomat setinggi 3 meter yang penuh buah dan ditanam dalam kolam berisi mineral hasil uji cobanya. Maka semenjak itu hidroponik berarti hydros adalah air dan ponics untuk menyebut pengerjaan atau bercocok tanam. Dalam perkembangannya hidroponik tidak lagi sebatas di laboratorium saja, tetapi dengan teknik yang sederhana sanggup diterapkan siapa saja, termasuk ibu rumah tangga.

a.  Keunggulan hidroponik

Kelebihan sistem tanam hidroponik antara lain sebagai berikut.

1)  Perawatan lebih mudah dan gangguan hama lebih terkontrol.

2)  Pemakaian pupuk lebih hemat.

3)  Tanaman hidroponik sanggup tumbuh lebih pesat dengan keadaan tidak kotor dan tidak rusak.

4)  Beberapa jenis tumbuhan bisa dibudidayakan di luar musim.

5)  Tanaman hidroponik dilakukan pada lahan atau ruang yang terbatas, misalnya: di atap, dapur, atau garasi.

b.  Metode hidroponik

Pada dasarnya metode hidroponik dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:

1)  Hidroponik substrat

Metode ini tidak memakai air sebagai media, tetapi memakai media padat (bukan tanah) yang sanggup menyerap atau menyediakan nutrisi, air, dan oksigen serta mendukung akar tumbuhan menyerupai halnya fungsi tanah. Media yang sanggup dipakai dalam hidroponik substrat antara lain watu apung, pasir, serbuk gergaji, atau gambut.

Media tanam sebelum dipakai harus dilakukan sterilisasi dahulu. Cara paling umum dilakukan yakni dengan penguapan atau dengan materi kimia.

Larutan nutrisi atau pupuk diberikan dengan cara disiramkan atau dialirkan melalui sistem irigasi, setiap pinjaman larutan nutrisi, harus sanggup melembapkan barisan tumbuhan secara seragam. Banyaknya penyiraman tergantung dari pertumbuhan tanaman, jenis substrat, dan iklim. Permukaan substrat yang agresif dan tidak teratur harus lebih sering disiram.

2)  Hidroponik NFT (Nutrient Film Technique)

Metode ini dilakukan dengan cara meletakkan akar tumbuhan pada lapisan air yang dangkal. Air tersebut dialirkan dan mengandung nutrisi sesuai kebutuhan tanaman. Perakaran berkembang di dalam larutan nutrien.

c.   Larutan nutrien

Larutan nutrien atau zat hara, yakni masakan bagi tumbuhan yang berupa adonan garam-garam pupuk yang dilarutkan dan diberikan secara teratur. Karena pada sistem hidroponik, media tanam hanya sebagai penopang akar, sehingga garam-garam pupuk harus mengandung semua unsur yang diharapkan tanaman.

Zat-zat hara untuk keperluan hidroponik sanggup diperoleh di pasaran dalam bentuk formula yang sudah jadi, menyerupai Hyponex atau Margaflor.

d.  Merakit hidroponik

Jenis tumbuhan yang sanggup ditanam secara hidroponik, baik di kebun maupun di rumah antara lain, cabai, paprika, tomat, asparagus, bunga kol, seledri, selada, semangka, labu, jagung manis, terung, dan tumbuhan hias.


C. DAMPAK NEGATIF PENGGUNAAN BIOTEKNOLOGI

1. Dampak terhadap Lingkungan

Selain membawa laba bagi manusia, aplikasi bioteknologi ternyata menimbulkan jawaban jelek oleh penerapan teknologi tersebut. Contohnya, pembuatan tempe atau kecap dalam skala besar sanggup menimbulkan pencemaran lingkungan. Air limbah dan kulit kedelai dari proses pembuatan tempe, apabila dibiarkan tergenang dalam waktu cukup lama, limbah tersebut mengubah lingkungan menjadi tidak sehat. Jika air limbah itu dibiarkan mengalir ke dalam kolam-kolam ikan atau ke lahan-lahan persawahan, kehidupan ikan atau tumbuhan akan terganggu, bahkan bisa mati. Selain meracuni organisme yang hidup di dalam air, limbah ini juga menimbulkan bacin yang tidak enak. Untuk itu maka perlu ditangani secara baik biar tidak mencemari lingkungan.

2. Dampak Sosial

Produk minuman beralkohol menyerupai bir, anggur, wiski, dan air tape terkadang juga menimbulkan imbas yang jelek bagi lingkungan. Dampak tersebut berupa kebiasaan meminum minuman beralkohol tersebut sehingga mabuk. Minuman beralkohol kalau diminum dalam jumlah banyak bersifat memabukkan dan mengakibatkan kantuk sebab menekan acara otak.

Alkohol juga bersifat candu. Orang yang sering minum alkohol sanggup menjadi ketagihan dan sulit untuk meninggalkan kebiasaan minum minuman beralkohol. Walaupun tidak beracun, alkohol sanggup menimbulkan angka selesai hidup yang tinggi, contohnya pengemudi kendaraan yang dalam keadaan mabuk menimbulkan kecelakaan kemudian lintas.

Alkohol yang terdapat dalam minuman beralkohol kadarnya bermacam-macam. Secara alami alkohol hasil fermentasi kadarnya 12-15 % sebab pada larutan yang berkadar sebesar ini ragi akan mati. Tetapi melalui proses penyulingan sanggup diperoleh alkohol hingga 95,5%.


D. USAHA MENGATASI DAMPAK PENERAPAN BIOTEKNOLOGI

Beberapa perjuangan yang sanggup dilakukan untuk mengurangi/mengatasi jawaban jelek penggunaan bioteknologi antara lain:

1. Penanganan limbah tempe, yang secara sederhana sanggup dilakukan dengan cara:

a.  Menampung dan menyaring limbah/air limbah tempe ke dalam sebuah bak. Kemudian kolam ditutup biar tidak menimbulkan bau.

b.  Kemudian, mengalirkan air limbah yang sudah disaring ke kolam pengumpul. Pada kolam ini, air limbah yang berasal dari beberapa kali proses pembuatan tempe akan bercampur secara merata dan seragam.

c.   Terakhir, mengalirkan air limbah yang berasal dari kolam penampung, ke kolam kedap udara dan selanjutnya diendapkan selama 20 hari. Di dalam kolam kedap udara, benda-benda (polutan) berat yang sanggup membahayakan lingkungan diuraikan oleh mikroorganisme secara alami sehingga menjadi tidak berbahaya.

2.  Untuk minuman beralkohol dikenai cukai atau pajak yang tinggi sehingga harganya mahal. Akibatnya tidak sembarang orang sanggup mengonsumsi. Selain itu juga secara rutin diadakan penyitaan dan pemusnahan minum-minuman keras terutama yang berkadar alkohol tinggi.

3.  Di   beberapa   negara   untuk   mengurangi kecelakaan, pengemudi kendaraan beroda empat di tes kadar alkohol dalam darahnya.

0 Response to "Materi Bioteknologi"

Post a Comment

APK NONTON BARENG
FILM TERBARU
APK NONTON BARENG
FILM TERBARU
APK NONTON BARENG
FILM TERBARU
APK NONTON BARENG
FILM TERBARU