1. Impromtu
Pidato impromtu ialah pidato yang dilakukan secara tiba-tiba, spontan, tanpa persiapan sebelumnya. Apabila Anda menghadiri sebuah program pertemuan, tiba-tiba Anda dipanggil untuk menampaikan pidato, maka pidato yang Anda lakukan disebut impromtu.
Bagi juru pidato yang berpengalaman, impromtu mempunyai beberapa keuntungan:
> Impromtu lebihi sanggup mengungkapkan perasaan pembicara yang sebenarnya, sebab pembicara tidak memikirkan lebih dulu pendapat yang disampaikannya,
> Gagasan dan pendapatnya dating secara spontan, sehingga tampak segar dan hidup, dan
> Impromtu memungkinkan Anda terus berpikir.
Tetapi bagi juru pidato yang masih "hijau", belum berpengalaman, keuntungan-keuntungan di atas tidak akan tampak, bahkan sanggup mendatangkan kerugian sebagai berikut:
> Impromtu sanggup mengakibatkan kesimpulan yang mentah, sebab dasar pengetahuan yang tidak memadai,
> Impromtu menjadikan penyampaian yang tersendat-sendat dan tidak lancar,
> gagasan yang disampaikan bisa "acak-acakan" dan ngawur, dan
> Karena tiadanya persiapan, kemungkinan "demam panggung" besar sekali.
Jadi, bagi yang belum berpengalaman, impromtu sebaiknya dihindari daripada Anda tampak "bodoh" di hadapan orang lain.
Pidato Manuskrip ialah pidato dengan naskah. Juru pidato membacakan naskah pidato dari awal hingga akhir. Di sini lebih sempurna jikalau kita menyebutnya "membacakan pidato" dan bukan "menyampaikan pidato". Pidato manuskrip perlu dilakukan jikalau isi yang disampaikan dilarang ada kesalahan. Misalnya, saat Anda diminta untuk melaporkan keadaan keuangan DKM, berapa pemasukan, dari mana saja sumbernya, dan berapa pengeluaran serta untuk apa uang dikeluarkan, Anda perlu menuliskannya dalam bentuk naskah dan gres lalu membacakannya.
Pidato manuskrip tentu saja bukan jenis pidato yang baik walaupun mempunyai keuntungan-keuntungan sebagai berikut:
> Kata-kata sanggup dipilih sebaik-baiknya sehingga sanggup memberikan arti yang sempurna dan pernyataan yang gamblang,
> Pernyataan sanggup dihemat, sebab manuskrip sanggup disusun kembali,
> Kefasihan bicara sanggup dicapai sebab kata-kata sudah disiapkan,
> Hal-hal yang ngawur atau, menyimpang sanggup dihindari, dan
> Manuskrip sanggup diterbitkan atau diperbanyak.
Namun demikian, ditinjau dari proses komunikasi, pidato manuskrip kerugiannya cukup berat:
> Komunikasi pendengar akan akan berkurang sebab pembicara tidak berbicara pribadi kepada mereka, > Pembicara tidak sanggup melihat pendengar dengan baik sebab ia lebih berkonsentrasi pada teks pidato, sehingga akan kehilangan gerak dan bersifat kaku,
>Umpan balik dari pendengar tidak sanggup mengubah, memperpendek atau memperpanjang pesan, dan
>Pembuatannya lebih lama.
Pidato Memoriter ialah pidato yang ditulis dalam bentuk naskah lalu dihapalkan kata demi kata, menyerupai seorang siswa madrasah memberikan nasihat pada program imtihan. Pada pidato jenis ini, yang penting Anda mempunyai kemampuan menghapalkan teks pidato dan mengingat kata-kata yang ada di dalamnya dengan baik. Keuntungannya (jika hapal), pidato Anda akan lancar, tetapi kerugiannya Anda akan berpidato secara datar dan monoton, sehingga tidak akan bisa menarik perhatian hadirin.
4. Ekstempore
Pidato Ekstempore ialah pidato yang paling baik dan paling sering dipakai oleh juru pidato yang berpengalaman dan mahir. Dalam memberikan pidato jenis ini, juru pidato hanya menyiapkan garis-garis besar (out-line) dan pokok-pokok bahasan penunjang (supporting points) saja. Tetapi, pembicara tidak berusaha mengingat atau menghapalkannya kata demi kata. Out-line hanya merupakan anutan untuk mengatur gagasan yang ada dalam pikiran kita. Keuntungan pidato ekstempore ialah komunikasi pendengar dan pembicara lebih baik sebab pembicara berbicara pribadi kepada pendengar atau khalayaknya, pesan sanggup fleksibel untuk diubah sesuai dengan kebutuhan dan penyajiannya lebih spontan. Pidato jenis ini memerlukan latihan yang intensif bagi pelakunya.
Jenis-jenis pidato juga sanggup diidentifikasi menurut tujuan pokok pidato yang disampaikan. Berdasarkan tujuannya, kita mengenal jenis-jenis pidato:
> Pidato informatif
Pidato informatif ialah pidato yang tujuan utamanya untuk memberikan informasi biar orang menjadi tahu ihwal sesuatu.
> Pidato persuasif
Pidato persuasif ialah pidato yang tujuan utamanya membujuk atau mempengaruhi orang lain biar mau mendapatkan usul kita secara sukarela bukan sukar rela.
> Pidato rekreatif
Pidato rekreatif ialah pidato yang tujuan utamanya ialah menyenangkan atau menghibur orang lain.
Namun demikian, perlu disadari bahwa dalam kenyataannya ketiga jenis pidato ini tidak sanggup bangun sendiri, melainkan saling melengkapi satu sama lain. Perbedaan di antara ketiganya semata-mata hanya terletak pada titik berat (emphasis) tujuan pokok pidato.
Berdasarkan pada sifat dari isi pidato, pidato sanggup dibedakan menjadi:
1. Pidato Pembukaan, ialah pidato singkat yang dibawakan oleh pembaca program atau mc.
2. Pidato Pengarahan, ialah pidato untuk mengarahkan pada suatu pertemuan.
3. Pidato Sambutan, yaitu merupakan pidato yang disampaikan pada suatu program acara atau insiden tertentu yang dapat dilakukan oleh beberapa orang dengan waktu yang batas secara bergantian.
4. Pidato Peresmian, ialah pidato yang dilajui oleh orang yang besar lengan berkuasa untuk meresmikan sesuatu.
5. Pidato Laporan, yakni pidato yang isinya adalah melaporkan suatu kiprah atau kegiatan.
6. Pidato Pertanggungjawaban, ialah pidato yang berisi suatu laporan pertanggung jawaban.
0 Response to "Macam-Macam Pidato"
Post a Comment