Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, lantaran berkat dan rahmat-Nya lah penulis sanggup menuntaskan kiprah ini sebagai sebuah makalah Lingkungan Hidup. Makalah ini disusun menurut sumber-sumber yang berkaitan dengan lingkungan hidup.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh lantaran itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Agar penulis lebih mencapai kemajuan dari sebelumya dalam hal yang sama.
Penulis berharap makalah yang disampaikan ini sanggup bermanfaat bagi pembaca.
Surabaya, 15 Februari 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………… iii
BAB 1. PENDAHULUAN………………………………………………………………... 1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………. 1
1.2 Perumusan Masalah……………………………………………………………… 1
1.3 Sistematika Penulisan…………………………………………………………… 2
BAB 2. LANDASAN TEORI……………………………………………………………... 2
2.1 Identifikasi Kualitas Lingkungan Hidup……………………………………….. 2
2.2 Keterbatasan Ekologi dalam Pembangunan…………………………………... 3
BAB 3. ANALISA LINGKUNGAN HIDUP……………………………………………… 4
BAB 4. MASALAH-MASALAH PADA LINGKUNGAN HIDUP………………………. 5
BAB 5. PENYEBAB & DAMPAK MASALAH LINGKUNGAN HIDUP……………..... 6
BAB 6. UPAYA-UPAYA MENGATASI MASALAH LINGKUNGAN HIDUP………... 7
6.1 Usaha Mengatasi Berbagai Masalah Lingkungan Hidup……………………... 7
6.2 Pengelolaan Sumber Daya Alam Berwawasan Lingkungan Hidup…………. 7
6.3 Pengelolaan Sumber Daya Alam Berkelanjutan……………………………..... 8
6.4 Pengelolaan Daur Ulang Sumber Daya Alam…………………………………. 9
6.5 Pelestarian Flora dan Fauna…………………………………………………….. 9
BAB 7. PENUTUP………………………………………………………………………… 10
7.1 Kesimpulan……………………………………………………………………........ 10
7.2 Saran……………………………………………………………………………….. 10
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………... 10
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada umumnya insan bergantung pada keadaan lingkungan disekitarnya yaitu berupa sumber daya alam yang sanggup menunjang kehidupan sehari-hari. Sumber daya alam yang utama bagi insan yakni tanah, air, dan udara. Tanah merupakan tempat insan untuk melaksanakan banyak sekali kegiatan. Air sangat dibutuhkan oleh insan sebagai komponen terbesar dari badan manusia. Untuk menjaga keseimbangan, air sangat dibutuhkan dengan jumlah yang cukup banyak dan mempunyai kualitas yang baik. Selain itu, udara merupakan sumber oksigen yang alami bagi pernafasan manusia. Lingkungan yang sehat akanterwujud apabila insan dan lingkungannya dalam kondisi yang baik.
Lingkungan hidup di Indonesia perlu ditangani dikarenakan adanya beberapa faktor yang mempengaruhinya, salah satunya yaitu adanya problem mengenai keadaan lingkungan hidup ibarat kemerosotan atau degradasi yang terjadi di banyak sekali daerah. Secara garis besar komponen lingkungan sanggup dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok biotik (flora darat dan air, fauna darat dan air), kelompok abiotik ( sawah, air dan udara) dan kelompok kultur (ekonomi, sosial, budaya serta kesehatan masyarakat).
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang telas dijelaskan, maka sanggup dibentuk perumusan problem sebagai berikut:
a. Masalah apa saja yang terjadi pada lingkungan hidup?
b. Apa penyebab dan dampak yang ditimbulkan dari problem lingkungan hidup?
c. Bagaimana upaya yang sanggup dilakukan untuk mengatasi problem lingkungan
hidup?
1.3 Sistematika Penulisan
BAB 1. PENDAHULUAN
Pada pecahan ini berisi perihal latar belakang, perumusan masalah, tujuan, metodelogi penulisan dan sistematika penulisan.
BAB 2. LANDASAN TEORI
Berisi mengenai identifikasi kualitas lingkungan hidup dan keterbatasan ekologi dalam pembangunan.BAB 3. ANALISA LINGKUNGAN HIDUP
Pada pecahan ini menjelaskan mengenai keadaan lingkungan hidup di Indonesia menurut pada observasi data melalui media elektronik yaitu internet.BAB 4. MASALAH-MASALAH PADA LINGKUNGAN HIDUP
Berisi perihal masalah-masalah yang terjadi pada lingkungan hidup yaitu adanya pencemaran terhadap sungai dan laut, tanah dan hutan.BAB 5. PENYEBAB & DAMPAK MASALAH LINGKUNGAN HIDUP
Berisi perihal penyebab&dampak problem lingkungan hidup terhadap manusia, tanaman dan fauna.
BAB 6. UPAYA-UPAYA MENGATASI MASALAH LINGKUNGAN HIDUP
Berisi perihal upaya dalam mengatasi problem lingkungan hidup.BAB 7. PENUTUP
Berisi perihal kesimpulan dan saran terhadap hasil penulisan.DAFTAR PUSTAKA
Berisi perihal sumber-sumber data yang diperoleh dalam penulisan makalah ini.
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Identifikasi Kualitas Lingkungan Hidup
Lingkungan biotik yakni segala makhluk hidup mulai dari organisme yang tidak kasat mata hingga pada binatang dan vegetasi raksasa yang terdapat dipermukaan bumi. Sedangkan lingkungan abiotik merupakan segala segala sesuatu yang ada di sekitar makhluk hidup yang bukan berupa organisme.
Adanya cita-cita untuk mencapai target pembangunan yang ideal ialah membentuk insan Indonesia seutuhnya secara material dan spiritual. Setiap pembangunan perlu mengkaji komponen yang mencakup komponen biotik, abiotik dan kultur yaitu sebagai berikut:
1. Pembangunan berwawasan lingkungan
Merupakan pengelolaan sumber daya sebaik mungkin dengan pembangunan
yang berkesinambungan serta peningkatan terhadap mutu hidup masyarakat.
Sasaran pembangunan yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan pembangunan sanggup menimbulkan efek yang cukup besar
terhadap lingkungan. Kegiatan tersebut sanggup bersifat secara alamiah, kimia
maupun secara fisik.
2. Kualitas Lingkungan hidup
Yaitu dengan memperhatikan kondisi lingkungan hidup sekitar yang
berhubungan dengan mutu hidup. Kualitas hidup sanggup ditentukan oleh tiga
komponen utama yaitu terpenuhinya kebutuhan untuk kelangsungan hidup
hayati, terpenuhinya kebutuhan untuk kelangsungan hidup manusiawi dan
terpenuhinya kebebasan untuk memilih. Lingkungan harus dijaga semoga dapat
mendukung terhadap kualitas berupa tingkat hidup masyarakat yang lebih
tinggi. Lingkungan mempunyai kemampuan untuk menghasilkan sumber daya
serta mengurangi zat pencemaran dan ketegangan sosial terbatas. Batas
kemampuan itu disebut daya dukung. Dalam Undang-Undang Lingkungan
Hidup, daya dukung lingkungan ialah kemampuan suatu lingkungan untuk
mendukung peri kehidupan insan dan makhluk hidup lainnya.
2.2 Keterbatasan Ekologi dalam Pembangunan
Biolog lingkungan atau yang biasa dikenal dengan ekologi yakni pecahan dari ilmu pengetahuan yang mempunyai korelasi bersahabat dengan lingkungan. Ekologi berasal dari kata oikos yang berarti rumah tangga dan logos yang mempunyai arti ilmu pengetahuan. Jadi, ekologi sanggup diartikan sebagai ilmu pengetahuan perihal korelasi timbal balik antara makhluk hidup dengan keadaan lingkungannya yang bersifat dinamis. Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya sangat terbatas terhadap lingkungan yang bersangkutan, korelasi inilah yang disebut dengan keterbatasan ekologi. Dalam keterbatasan ekologi terjadi degradasi ekosistem yang disebabkan oleh dua hal yaitu kejadian alami dan acara manusia. Secara alami merupakan kejadian yang terjadi bukan lantaran disebabkan oleh sikap manusia. Sedangkan yang disebabkan oleh acara insan yaitu degradasi ekosistem yang sanggup terjadi diberbagai bidang mencakup bidang pertanian, pertambangan, kehutanan, konstruksi jalan raya, pengembangan sumber daya air dan adanya urbanisasi.
BAB 3
ANALISA LINGKUNGAN HIDUP
Berdasarkan pada data yang diperoleh, Indonesia mempunyai hutan tropis dunia sebesar 10 persen. Sekitar 12% keadaan hutan di Indonesia yang merupakan pecahan dari jumlah binatang yang tergolong jenis mamalia, 16% persen merupakan pecahan dari spesies amphibi dan binatang sejenis reptil dan 25% dari pecahan spesies sejenis burung dan sekitar 1.519 merupakan pecahan dari spesies burung. Sisanya merupakan endemik yang hanya sanggup ditemui didaerah tersebut.
Penyusutan luas hutan alam yang merupakan orisinil Indonesia mengalami kecepatan menurunan yang cukup memprihatinkan. Menurut World Resource Institute (1997), hingga ketika ini hutan orisinil Indonesia. Selama periode 1985-1997 kerusakan hutan mencapai 1,6 juta hektar per tahun. Pada periode 1997-2000 bertambah menjadi 3,8 juta hektar per tahun. Berdasarkan pada hasil penelitian gambaran landsat pada tahun 2000 terdapat 101,73 juta hektar hutan dan lahan mengalami kerusakan yang cukup serius. Diantaranya, hutan seluas 59,62 juta hektar berada dalam tempat hutan [Badan Planologi Dephut,2003]. Menurut data yang diperoleh dari Bakornas Penanggulangan Bencana pada tahun 2003, peristiwa yang terjadi selama tahun 1998 hingga pertengahan 2003 data yang didapat membuktikan telah terjadi 647 peristiwa dengan 2022 korban jiwa dan mengalami kerugian milyaran rupiah dengan 85% merupakan peristiwa banjir dan longsor.
BAB 4
MASALAH-MASALAH PADA LINGKUNGAN HIDUP
Dalam lingkungan hidup di Indonesia, banyak terjadi permasalahan di sungai, laut, tanah dan hutan yaitu sebagai berikut:
1. Pencemaran Sungai dan laut
Sungai dan bahari sanggup terkotori dari acara insan ibarat penggunaan
bahan logam berat, pembuangan limbah cair kapal dan pemanfaatan air
panas. Secara biologis, fisik dan kimia senyawa ibarat logam tidak dapat
dihancurkan. Di banyak sekali sektor industri dan rumah tangga seperti
pemakaian bahan-bahan dari plastik.
2. Pencemaran Tanah
Tanah bisa sanggup terkotori apabila penggunaan secara berlebihan terhadap
pupuk dan materi pestisida. Pencemaran tanah mempunyai ciri yaitu adanya
perubahan tanah menjadi kering dan keras, hal ini disebabkan oleh jumlah
kandungan garam yang sangat besar yang terdapat di dalam tanah. Selain
itu, pencemara tanah juga sanggup disebabkan oleh sampah plastik karena
pada umumnya sampah plastik tidak mengalami proses penghancuran secara
sempurna.
3. Pencemaran Hutan
Hutan juga bisa mengalami kerusakan apabila dalam pemanfaatannya tidak
terkendali dengan baik. Hutan merupakan salah satu sumber daya alam yang
dapat diperbaharui. Salah satu teladan pencemaran atau kerusakan hutan
adalah adanya penebangan secara liar. Jika acara tersebut dilakukan
secara terus-menerus maka sanggup menimbulkan penggundulan hutan.
BAB 5
PENYEBAB &DAMPAK MASALAH LINGKUNGAN HIDUP
Perubahan ekosistem lingkungan yang paling utama disebabkan oleh sikap masyarakat yang kurang baik dalam pemanfaatan sumber-sumber daya dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal inilah yang mengakibatkan adanya perubahan ekosistem. Perubahan ekosistem suatu lingkungan terjadi dengan adanya acara masyarakat ibarat pemanfaatan lahan yang dijadikan sebagai daerah pertanian sehingga sanggup mengurangi luas lahan lainnya. Adanya pertambahan jumlah penduduk dalam memanfaatkan lingkungan akan membawa dampak bagi mata rantai yang ada dalam suatu ekosistem. Selain itu kerusakan hutan yang terjadi lantaran adanya penebangan dan kebakaran hutan sanggup menimbulkan banyak binatang dan tanaman yang punah. Padahal hutan merupakan sumber kehidupan bagi sebagian masyarakat yang berfungsi sebagai penghasil oksigen, tempat penyedia masakan dan obat-obatan.
Jumlah kerusakan tanaman dan fauna akan terus bertambah dan berlangsung usang kalau dalam penggunaannya masyarakat tidak memperhatikan keseimbangan terhadap ekosistem lingkungan. Dampak dari perubahan ekosistem akan berkurang kalau masyarakat mengetahui dan memahami fungsi dari suatu ekosistem tersebut. Kerusakan ekosistem membawa dampak bukan hanya pada keanekaragaman terhadap tanaman dan fauna juga sanggup mmbawa efek lain terhadap masyarakat itu sendiri ibarat longsor, banjir dan erosi. Selain itu kerusakan lingkungan bisa di sebabkan oleh sampah. Sampah yang semakin banyak sanggup menimbulkan penguapan sungai dan kehabisan zat asam yang sangat dibutuhkan bagi mikroorganisme yang hidup di sungai. Serta sanggup pula disebabkan dari pembuangan limbah cair dari kapal dan pemanfaatan terhadap penggunaan air panas yang sanggup menimbulkan bahari menjadi tercemar.
BAB 6
UPAYA-UPAYA MENGATASI MASALAH
LINGKUNGAN HIDUP
6.1 Usaha Mengatasi banyak sekali Masalah Lingkungan Hidup
Pada umumnya permasalahan yang terjadi sanggup diatasi dengan cara-cara sebagai berikut:
1. Menerapkan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan pada pengelolaan
sumber daya alam baik yang sanggup maupun yang tidak sanggup diperbaharui
dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampungnya.
2. Untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan dan kerusakan sumber
daya alam maka dibutuhkan penegakan hokum secara adil dan konsisten.
3. Memberikan kewenangan dan tanggung jawab secara sedikit demi sedikit terhadap
pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup.
4. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara sedikit demi sedikit dapat
dilakukan dengan cara membudayakan masyarakat dan kekuatan ekonomi.
5. Untuk mengetahui keberhasilan dari pengelolaan sumber daya alam dan
lingkungan hidup dengan penggunaan indicator harus diterapkan secara efektif.
6. Penetapan konservasi yang gres dengan memelihara keragaman konservasi yang
sudah ada sebelumnya.
7. Mengikutsertakan masyarakat dalam rangka menanggulangi permasalahan
lingkungan global.
6.2 Pengelolaan Sumber Daya Alam Berwawasan Lingkungan Hidup dan Berkelanjutan
Untuk menanggulangi problem kerusakan yang terjadi pada lingkungan perlu diadakan konservasi. Konservasi sanggup diartikan sebagai upaya untuk memelihara lingkungan mulai dari lingkungan keluarga, masyarakat hingga bangsa.
Pengelolaan sumber daya alam merupakan perjuangan secara sadar dengan cara menggali sumber daya alam, tetapi tidak merusak sumber daya alam lainnya sehingga dalam penggunaannya harus memperhatikan pemeliharaan dan perbaikan kualitas dari sumber daya alam tersebut. Adanya peningkatan perkembangan kemajuan di bidang produksi tidak perlu mengorbankan lingkungan yang sanggup menimbulkan kerusakan lingkungan. Apabila lingkungan terkotori maka akan berdampak jelek bagi kelanjutan dari keberadaan sumber daya alam yang kesannya sanggup menurunkan kehidupan masyarakat. Dalam pengelolaan sumber daya alam perlu diperhatikan keserasiannya dengan lingkungan. Keserasian lingkungan merupakan proses pembentukan lingkungan yang sifatnya relatif sama dengan pembentukan lingkungan. Pengelolaan sumber daya alam semoga berkelanjutan perlu diadakannya pelestarian terhadap lingkungan tanpa menghambat kemajuan.
6.3 Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan
Dalam pengelolaan sumber daya alam semoga tetap lestari maka sanggup dilakukan uasaha atau upaya sebagai berikut:
1. Menjaga tempat tangkapan hujan ibarat tempat pegunungan yang harus selalu
hijau lantaran daerah pegunungan merupakan sumber bagi perairan di darat.
2. Untuk mengurangi fatwa permukaan serta untuk meningkatkan resapan air
sebagian air tanah, maka dibutuhkan pembuatan lahan dan sumur resapan.
3. Reboisasi di daerah pegunungan, dimana daerah tersebut berfungsi sebagai
reservoir air, tata air, absorpsi air, dan keseimbangan lingkungan.
4. Adanya pengaturan terhadap penggunaan air higienis oleh pemerintah.
5. Sebelum melaksanakan pengolahan dibutuhkan adanya pencegahan terhadap
pembuangan air limbah yang banyak dibuang secara pribadi ke sungai.
6. Adanya acara penghijauan di setiap tepi jalan raya, pemukiman penduduk,
perkantoran, dan pusat-pusat acara lain.
7. Adanya pengendalian terhadap kendaraan bermotor yang mempunyai tingkat
pencemaran tinggi sehingga menimbulkan polusi.
8. Memperbanyak penggunaan pupuk sangkar dan organik dibandingkan dengan
penggunaan pupuk buatan sehinnga tidak terjadi kerusakan pada tanah.
9. Melakukan reboisasi terhadap lahan yang kritis sebagai suatu bentuk usaha
pengendalian semoga mempunyai nilai yang ekonomis.
10. Pembuatan sengkedan, guludan, dan sasag yang betujuan untuk mengurangi
laju erosi.
11. Adanya pengendalian terhadap penggunan sumber daya alam secara berlebihan.
12. Untuk menambah nilai hemat maka penggunaan materi mentah perlu
dikurangi lantaran dianggap kurang efisien.
13. Reklamasi lahan pada daerah yang sebelumnya dijadikan sebagai daerah
penggalian.
6.4 Pengelolaan Daur Ulang Sumber Daya alam
Tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan sanggup dikurangi dengan cara melaksanakan pengembangan perjuangan ibarat mendaur ulang bahan-bahan yang sebagian besar orang menganggap sampah, gotong royong sanggup dijadikan barang lain yang bisa bermanfaat dan tentunya dengan pengolahan yang baik. Pengelolaan limbah sangat efisien dalam upaya untuk mengatasi problem lingkungan. Langkah-langkah yang sanggup dilakukan dalam pengelolaan limbah dengan memakai konsep daur ulang yakni sebagai berikut:
1. Melakukan pengelompokan dan pemisahan limbah terlebih dahulu.
2. Pengelolaan limbah menjadi barang yang bermanfaat serta memilki nilai
ekonomis.
3. Dalam pengolahan limbah juga harus membuatkan penggunaan teknologi.
6.5 Pelestarian Flora dan Fauna
Untuk menjaga kelestarian tanaman dan fauna, upaya yang sanggup dilakukan yakni mendirikan tempat atau daerah dengan menawarkan dukungan khusus yaitu sebagai berikut:
1. Hutan Suaka Alam merupakan daerah khusus yang diperuntukan untuk
melindungi alam hayati.
2. Suaka Marga Satwa merupakan salah satu dari daerah hutan suaka alam yang
tujuannya sebagai tempat dukungan untuk hewan-hewan langka semoga tidak
punah.
3. Taman Nasional yaitu daerah yang cukup luas yang tujuannya sebagai tempat
perlindungan alam dan bukan sebagai tempat tinggal melainkan sebagai tempat
rekreasi.
4. Cagar alam merupakan daerah dari hutan suaka alam yang dijadikan sebagai
tempat dukungan untuk keadaan alam yang mempunyai ciri khusus
termasuk di dalamnya mencakup tanaman dan fauna serta lingkungan abiotiknya
yang berfungsi untuk kepentingn kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
BAB 7
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Penyebab terjadinya problem lingkungan hidup yakni adanya acara masyarakat ibarat pembuangan limbah pabrik, sampah dari rumah tangga, penebangan dan kebakaran hutan yang sanggup menimbulkan pencemaran terhadap sungai dan laut, tanah, hutan sehingga banyak tanaman dan fauna yang punah.
7.2 Saran
Masyarakat harus menjaga kelestarian lingkungan hidup. Dalam pemanfaatan sumber daya harus memperhatikan dampak yang timbul dari penggunaan sumber daya tersebut terhadap lingkungan sekitar semoga tidak terjadi pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup.
BAB 8
DAFTAR PUSTAKA
Dr.H. Totok Gunawan, M.S.,dkk. 2004. Fakta dan Konsep Geografi. Jakarta: Ganeca Exact.
Sugandi, Dede. 2005. Geografi. Bandung: Regina.
-
0 Response to "Karya Tulis Ilmiah “Lingkungan Hidup”"
Post a Comment